Kamis, 05 Juni 2008

Manunggaling Kawula Gusti

Trep atau Tingkatan pada Manunggaling Kawula Gusti ini pada Hakekatnya Ngonceki atau ambuka sesanguning urip ( Mengupas atau membuka bekal kehidupan / Ilmu Allah ).

Pada tataran ini biasanya pengertian sikap Manembah kita sudah kuat, atau menginjak pada tingkat RASA dan BATHIN, demikian pula keniatannya,
niat kang saka Rasa kasebut Manteb, niat kang saka Bathin kasebut Meneb,
Niat yang dari Rasa disebut Mantap, Niat yang dari Bathin disebut Menep
Artinya : Seseorang yangsudah memasuki pada tingkat ini dimohon haruslah tidak ragu-ragu atau berani, dan tidak diperbolehkan bersipat Adigang, adigung atau merasa sombong.
Seperti telah dijelaskan diatas Raga/ Tubuh adalah Buatan Manusia (Bapa dan Ibu), sedang Sukma adalah buatan Allah.

Jika bersekolah itu sama artinya memintarkan akan diri kita ( Raga ), karena Raga adalah buatan Bapa dan Ibu ( Orang Tua ) kita, maka yang membiayai sekolah adalah Orang tua selaku penanggung jawab adanya Raga ini untuk hidup didunia, karena selaku penanggung jawab atas buatannya, maka Orang Tua akan memberikan bekal kepandaian, agar kepandaian tersebut dapat dipergunakan sebagai " Bekal " atau Sangu saat dia " Hidup " dalam " Dunia Baru " yang akan ditempatinya yaitu Berkeluarga, tentunya selain memberikan makan setiap harinya, demikian halnya Allah,
Allahpun sudah pasti akan bertanggung jawab atas Roh / Sukma yang dibuatnya, untuk itulah maka Allah telah memberikan Sangu atau Bekal yang diberikan, dan sangu tersebut yang menerima serta yang membawa adalah Sukma (Roh Allah yang disuruh tinggal dalam Tubuh Manusia), maka dalam peringkat Manunggaling Kawula Gusti ini banyak mengupas tentang Sangu atau Bekal yang diberikan Allah dan dibawa oleh Sukma dalam menempuh Kehidupan di dunia yang disebut dengan Sesanguning Urip atau Ilmu Allah.

Karena Manunggaling Kawula Gusti itu mengupas tentang Ilmu Allah, maka secara otomatis pula kita selalu berhubungan dengan Sukma, praktis akan berhubungan dengan bathin kita, atau hal-hal yang tidak kasat mata ( tidak terlihat ), hal inilah kadang Raga seakan-akan tidak diperlukan lagi, dan inilah yang banyak disebut dengan Mateni Raga atau lazim disebut dengan berpuasa,

Dalam mengupas Manunggaling Kawula Gusti haruslah mengerti dan paham terlebih dahulu tentang Menembahing Kawula Gusti, hal itu sangat diperlukan agar tidak kesasar ing tembe ( salah arah dikemudian ), apalagi jika sudah mengupas tentang RAGA dan SUKMA, dimana akan ada kemampuan Manusia, tentunya dengan seijin Allah untuk melakukan tehnik pemanggilan bahkan komunikasi dengan Ruh atau Sukma yang dalam pengertian tersebut disebut dengan NGGEROG SUKMA, dalam Nggerok Sukma sendiri terbagi menjadi 3 katagori yaitu :

1. Raga Sukma yaitu mewujudka akan Ruhnya sendiri yang lazim disebut Sukma Sejati, namun jika si Sukma memberikan akan Nasehat atau Kekuatannya itulah yang disebut Guru Sejati.
2. Rogoh Sukma yaitu mengambil atau memanggil Ruh orang lain.
3. Nggedok Sukma yaitu memanggil Ruh lain selain manusia atau Ruh orang yang telah meninggal.
atau mengupas kekuatan Allah yang lain, dimana kekuatan atau Ilmu Allah itu jika dilihat dari

FirmanNya :
Ilmu Allah itu jika ditulis di semua daun sedunia ini dengan tintanya air sesamodra tidak akan cukup.

Syeh Siti Jenar dalam Penjelasan akan Manunggaling Kawula Gusti selalu mengatakan "Ingsun iku Allah, Allah uga Ingsun", bukan berarti Syeh Siti itu Allah, namun mengillustrasikan/ mengajarkan bahwa yang dimaksud akan Ingsun disini adalah Diri kita, semua yang mendengarkan saat itu, hal tersebut seperti yang lazim disebutkan oleh kebanyakan orang " Kita harus selallu memohon pada yang Diatas " mereka menyebut itu sambil jari telunjuknya menunjuk keatas, Apakah Allah ada diatas ? diatas manakah itu ?, pengertian Diatas ini menjelaskan bahwa Allah ada diatas Segala-galanya.

11 komentar:

atok mengatakan...

saya ingin belajar tentang tingkat ngrogoh sukmo,bisakah dan sesulit apakah itu ki.atok trimakasih

Unknown mengatakan...

sy mau belajar ilmu kalo gusti gimana caranya ki atok trimakasih
👏

Unknown mengatakan...

Kudhu titi lan mengerti marang urip siro dewe

Unknown mengatakan...

Hanya walisongo yg tau benar ilmu islam

Admin Filebas mengatakan...

Itu ajaran sesat.. Allah tidak akan menyatu dengan Manusia karena bisa membuat manusianya itu mengaku sebagai Tuhan..

Unknown mengatakan...

Manusia yang bisa menyatu dengan tuhan, bukan sebaliknya, tuhan yamg menyatu kemanusia ini yg salah? Yg benar manusia disuruh beribadah supaya bisa menyatu dengan sang kholik?

Unknown mengatakan...

Jangan memvonis sesat orang lain karena yg berhak memvonis sesat adalah haq milik Allah?pertanyaan kecil dari saya? Untuk apa tujuan kita beribadah?kmna ruh kita setelah meninggalkan jasad kita? Krena sejatinya ruh itu tdk mati?tapi jasad kita yg mati?wallahu a'lam bisshowab? Smoga kita smua diberikan rahmat serta hidayahnya? Kita hanya bisa mencari dan mencari ilmu yg sejati smoga allah menunjukkan jalan yg lurus ihhdinassirotol mustaqim

Unknown mengatakan...

Matur keuwun ki atas wetangn e

Unknown mengatakan...

Ngajimu kurang le....yg d maksut manunggaling kawulo gusti itu bersatunya mahluk dan tuhannya bukan berarti jasadnya namun batinnya.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum,saya mau tanya Ki,kalo saya masih merasa kurang di tingkat syare'at,kasarnya masih belum mampu memerangi hawa nafsu dengan sempurna,apa kiranya saya bisa dan mampu menuju manunggaling Kawulo Gusti,Ki,,, mohon bimbingannya,,

Unknown mengatakan...

Ilmu manunggaling Kawulo Gusti
Mahar 300rb
Ilmu langsung aktif tinggal sampean amalkan setiap malam insya Allah akan beda dari sebelumnya
Untuk pelayanan tanya jawab
Silhkan inbox atau WhatsApp 085867810551