Kamis, 05 Juni 2008

Mengapa orang Iawa itu selalu mempergunakan Kemenyan atau Bunga ?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut marilah kita menengok sejenak tentang Roh.

Apakah sebenarnya makanan Ruh itu ?

Makanan Ruh itu adalah Aroma, demikian pula Sukma kita ( Ingat !, tentang arti Sukma ), dijaman sekarang ada Parfum atau minyak wangi, dimana bila kita mempergunakan minyak wangi maka sedikit banyak diri kita merasa Percaya Diri, ada pula Aroma Terapi, yang konon membuat siapa menghirup Aroma tersebut dapat membuat menyegarkan pada dirinya.
Demikian pula Kembang maupun Menyan akan memiliki aroma, dimana aroma tersebutlah yang dimakan oleh Roh, namun biasanya Kemenyan dan Bunga jika dilakukan pada tempat tertentu dan dibacakan “Doa“ khusus maka akan dapat memanggil Roh lain, tidak ubahnya dengan minyak Misik, Jafaron, Bukhur Mahgribhi, Bukhur Soleiman, dll, jika dalam dunia nyata, seseorang yang ingin bila seekor kambing dating untuk mendekat maka orang tersebut akan membawa rumput agar kambing tersebut mendekat, demikian pula pada Roh.
Ada kemungkinan pada saat itu orang Jawa belum dapat membuat minyak-minyak yang berbau harum sehingga Menyan dan Kembang yang dijadikan media pengharum.

Tidak ada komentar: